Sabtu, 02 November 2013

Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia



Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia

Soko guru ekonomi bisa diartikan sebgai pilar atau penyangga perekonomian, biasanya sering kita dengan koperasi sebagai soko guru ekonomi indonesia. UU 1945 Pasal 33 memandang koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional, yang kemudian semakin dipertegas dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.
Menurut M. Hatta sebagai pelopor pasal 33 UUD 1945 tersebut, koperasi dijadikan sebagai sokoguru perekonomian nasional karena:
·         Koperasi mendidik sikap self helping
·         Koperasi mempunyai sifat kemasyarakatan , dimana kepentingan masyrakat harus lebih    diutamakan daripada kepentingan pribadi dan golongan sendiri
·         Koperasi digali dan dikembangkan dari budaya asli Indonesia
·         Koperasi menentang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme
Masalah tentang berlakunya masih berlakukah koperasi di Indonesia saat ini?
Kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan, karena banyak koperasi yang gulung tikar dan tidak aktif. Banyak masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu koperasi dan penerapannya.  Serta anggotanya sendiri yang kurang pengetahuan tentang ini. Hal ini terjadi karena sosialisasi yang kurang optimal. Anggota koperasi biasanya hanya tahu bagaimana melayani konsumen padahal anggota koperasi juga merupakan bagian dari kepemilikan koperasi tersebut. Mereka berhak untuk berpartisipasi dalam memberikan kebijakan dan memberikan saran agar koperasi bisa lebih maju, karena tanpa kerja sama antar anggota, koperasi pun tidak akan ada, seperti prisipnya yaitu kekeluargaan. Masyarakat juga sangat menentukan jalannya koperasi tersebut karena siapa saja berhak berpartisipasi menjadi anggota koperasi. Sumber daya manusia yang kurang berkualitas juga mempengaruhi mundurnya koperasi yang berakibat banyak diambil alih oleh pihak swasta.keadaan koperasi ini mungkin diketahui oleh masyarakat luas tetapi akibat perubahan zaman dan gengsi saat ini maka dari itu banyak masyarakat yang lebih memilih membeli sesuatu di pasar swalayan. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, justru koperasi ini makin tidak diminati akibat dari banyak terbentuknya mall,  supermarket,  toko buku, pasar swalayan  dll, yang akhirnya masyarakat itu pun beralih ke tempat-tempat yang modern tersebut.
Analisa saya atau tanggapan saya, bahwa koperasi di Indonesia sulit maju akibat kurangnya perhatian dari pemerintah yang mendorong koperasi itu sendiri, misalnya memberikan dana bantuan agar koperasi tersebut dapat berkembang kembali. Selain itu juga dari pihak masyarakat itu sendiri yang kurang memahami ilmu ekonomi tentang koperasi.  Masyarakat juga sangat menentukan jalannya koperasi tersebut karena siapa saja berhak berpartisipasi menjadi anggota koperasi.  Sumber daya manusia yang kurang berkualitas juga mempengaruhi mundurnya koperasi yang berakibat banyak diambil alih oleh pihak swasta. Keadaan koperasi ini mungkin diketahui oleh masyarakat luas tetapi akibat perubahan zaman dan gengsi saat ini maka dari itu banyak masyarakat yang lebih memilih membeli sesuatu di pasar swalayan.
Kesimpulannya disini adalah seperti yang kita tahu koperasi zaman dahulu hanyalah untuk menyelamatkan perekonomian orang yang terlibat hutang akibat lintah darat. Lalu zaman semakin berkembang, koperasi bukan hanya untuk menyelamatkan orang-orang yang terlibat hutang tetapi mensejahterakan rakyat dengan menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang dibawah harga pasar. Selain itu juga, keuntungan yang didapat bisa digunakan untuk kesejahteraan anggota koperasi tersebut. Mengingat saya sewaktu SD, koperasi adalah tempat macam-macam perlengkapan yang disediakan dengan harga yang relatif lebih murah.
Akan tetapi, dari waktu kewaktu koperasi telah memudar dengan adanya pasar modern seperti, mall, supermarket, toko buku, pasar swalayan dan lain-lain. Karena tidak adanya kesadaran dari masyarakat maupun pemerintah itu sendiri. Masyarakat yang sebenarnya kurang mengerti betul apa itu koperasi dan cara penerapannya. Pemerintah yang kurang tanggap atau kurang peduli dengan koperasi saat ini.
Koperasi Indonesia keberadaannya saat ini tidak terlalu berpengaruh atau tidak dominan di permukaan masyrakat.  Namun disamping kekurangan dan ketertinggalan koperasi, berdirinya koperasi masih menjadi suatu perhitungan, serta keharusan dan selain itu  masih banyak masyarakat yang  masih membutuhkan wadah seperti koperasi dan merasa mendapatkan keuntungan dan kenyamanan dari hasil kegiatan koperasi  meskipun kegiatannya saat ini bisa dikatakan tertinggal.


Sumber :



Kenangan

Kenangan..
Pulang kuliah badan rasanya pegel semua, padahal kuliah kan gak ada pelajaran olahraga. Ini pegel karena kelamaan duduk di kelas sama di angkot *hehehe*. Masih ada waktu buat santai, sebelum mandi, sholat dan makan. Iseng-iseng ngeluarin earphone dari dalam tas, terus menyetel musik. Tapi ya itu dia lagu-lagunya kebanyak Korea. Suka banget sama boyband Super Junior *hehehe*. Tahu sendirikan Super Junior kan personelnya kece badai membahana ulala gitu deh *hehehe*. Lagu-lagunya juga oke.
“Nan meomunda,, nan meomunda, saranghaetdeon gieokdeuri nareul gajigo nonda, dasi han beon one more time,” gue mulai bernyanyi mengikuti lagunya Super Junior yang DayDream judulnya. Tahu gak kalo gak tahu download dong, enak deh lagunya. Melloooww gimana gitu *xixixixi*.
Lama-lama agak jenuh juga dengerin lagu Korea, pengen lagu-lagu Indonesia ah. Mulai dari Rossa, Ungu, D’masiv, Afgan. Gak tahu kenapa tiba-tiba gue kangen banget sama teman satu SMP gue, Inna, Nana, Tuti, Indah, Masya Allah gue rindu kalian banget.
Waktu lagunya Ten2Five nyanyi yang judulnya “Hanya Untukmu”, gue menjamkan mata, entah kenapa gue merasakan kalau gue berada dikantin sekolah, suasana berisik, gaduh, ngobrol, dan gue merasakan apa yang gue rasakan dulu waktu gue SMP. Subhanallah, ajaib. Gue duduk bareng teman-teman gue canda tawa, sendau gurau gue duduk lagi nunggu soto mie datang.
Tiba-tiba musik dihape gue ganti lagunya Afgan yang lagunya “Sadis”. Gue inget gimana seru kita jadi fansgirl-nya si Afgan gadungan itu. Namanya Helmi, dari gue SD sampai SMP kita ngefans banget sama si Helmi, jadi ketawa sendiri gue saat mengingat kenangan yang dulu. Padahal sampai sekarang Helmi belum tahu kalau kita dulu ngefans banget sama dia *xixixi*.
Ceritanya dulu gue, Inna, Nana sama satu lagi sumpah gue lupa *hehehe maap udah lama sih*, ingin banget tahu rumahnya si Helmi yang ke afgan-afganan itu, sampai kita cari informasi sana-sini. Dan akhirnya dapat juga. Mulailah sore itu gue dan teman-teman semangat 45 mengayuh sepeda sampai kerumah sang pujaan hati *duile*
“Na, katanya dia anak pak RT, rumahnya warna orange,” begitu kata Inna
“Yaudah yuk,” kata Nana
Lleettss go.. Sambil ketawa-ketawa dan sendau gurau kita menuju kerumah Helmi, assyiikk-aassyyikk bakal lihat mukanya yang kece badai itu. Apalagi dari kilauan kacamatanya, wwwwuuiihhh sadap dah *hohohoho*.
Kita berempat sudah ada di gangnya si Helmi, jantung dag dig dug banget padahal belum tentu ketemu. Taapiii,, udah 15 menit muter-muter, bolak-balik gak tahu rumahnya. Anak pak RT, nanya ibu-ibu yang lagi ngerujak kitanya malu-malu. Ya sudah akhirnya kita kepanasan dan galau.
“Disini rumah yang warna orange ada 5, yang mana ya?” Kata gue
“Gak tahu mut, gue dikasih tahunya gitu doang,” kata Inna kehausan
“Beli minum yuk, haus bandel nih,” kata Nana
Yaahhh gagal deh gak tahu rumahnya sang pujaan hati. Karena gagal kitanya main kerumah Inna J.
Masih tentang si Afgan gadungan, waktu  studi tour SMP kelas satu gue sempat dibuat patah hati. Kenapa? Karena gue sebangku di bis sama ceweknya Helmi L . Nama gak usah disebut soalnya udah mantan. Tapi semua terasa indah saat Helmi meminjam pulpen gue waktu di museum serangga. Jadi disitu kita harus ngisi jawaban gitu. Senyumannya Subhannallah, mmaaniisss mmaanniiss mmaanniiss.
“Pinjem dulu ya, eh nama siapa?” Katanya
“Iya gak apa-apa, nama gue Mutia,” kata gue sambil gemeteran
“Oh, gue tahu kok,” kata dia .. Hahh tahu O.M.G pingsan gue pingsan. *hehehe lebay*
Terus gak Cuma itu ajah, waktu itu kelas 9, ada temen gue yang sekelas sama dia, gue todong aja buat minta nomor telponnya *dduhhh gue berasa cewek apa gitu ya , hehehehe* . Ddaann akhirnya gue dapat nomornya. Mau nelpon gugup banget, nelpon apa coba ya. Dan gue beranikan diri buat nelpon. Pengen banget denger suaranya.
“Hallo, ini helmi bukan,” kata gue
“Iya, ini siapa?” Kata gue. Dengar suaranya gue merem melek gak jelas.
“Hheellloo, ada orang disana?” Kata Helmi lagi karena gak ada tanggapan dari kita
“Eh, ada kok, ini gue Mala, temen TK lo,” kata gue bohong, jahat banget gue ya.
“Mala? Mala mana?” Kata dia
“Mala masa loe lupa sih mi, gimana kabar loe, gue denger loe udah punya cewek,” kata gue
“Iya kali ya gue lupa, maklum ni otaknya lagi rada-rada, hahahahaha. Oh baik kok, cewek apaan, gue udah putus mal,” kata dia. Bodoh banget ya padahal kata  teman gue di TK nya gak ada yang namanya Mala dia iya-iya aja, tapi gak apa-apa, lumayan. J
“Cepet amat dah putus mi,” kata gue
“Hahahaha, gak apa-apa gue pengen aja sama loe,” bbuuseett gombal
“Oh gitu ya,” kata gue
“Ehh tunggu gue baru inget temen TK gue ga ada yang namanya Mala, gue lagi lihat di foto album TK, kagak ada deh, bohong loe ya bukan Mala ini mah nagku deh loe,” kata dia curiga
“Eh, salah sambung ya, maaf ya,” kata gue gugup. Tuuuttt.. Ttuuutt.. Ttuuuuttt. Wkwkwkwkwk. Ketawa kenceng banget gue, ganteng-ganteng kok lemot sih. Tapi gak apa-apa yang penting udah pernah nelpon dia J
Satu lagi kenangan yang masih abadi tentang si Helmi itu. Entah ada angin apa tiba-tiba teman gue Ria namanya manggil gue di depan kelas gue.
“Mut, sini deh,” katanya
“Apa?”
“Nih,” kata dia sambil menyodorkan sesuatu
Foto? Foto siapa? Pas gue balik. HHHAAAHHHHH HELMI, Subhannallah. Keren banget dia. Masih pakai baju sekolah aja masih tetap ganteng.
“Makasih ria,” kata gue
“Sama-sama mut,” kata Ria.
Ffiuuhhh sampai sekarang itu foto masih ada di gue, gue elus-elus tiap malam *gak ding boong*.
Tiba-tiba....
“Masssyyaaaa Allah mba-mba, udah jam berapa ini lihat malah nongkrong dibawah merem sambil dengerin musik, mandi, sholat, makan apa kek ini malah santai-santai,” teriak ibu gue membangunkan tidur gue.
Hhahahahahaha, ternyata gue ketiduran di ubin gara-gara berkhayal ke masa lalu. Jam sudah menunjukan pukul 19.00 wib.. Doohhhh masih keburu Sholat gak ya? Eh tunggu kok basah. Jiiaahh ternyata gue datang bulan. Ya ssyuudah bobo lagi aja *wkwkwkwk*.. Selamat bobo J