Tulisan 4
Pengaruh-pengaruh terhadap perilaku konsumen
a. Pengaruh
Kebudayaan Terhadap Pembelian Konsumen
Konsumen adalah makhluk
social, yaitu makhluk yang hidup bersama dengan orang lain, berinteraksi dengan
sesamanya. Orang-orang sekeliling inilah yang disebut sebagai lingkungan social
konsumen. Konsumen saling berinteraksi satu sama yang lain, saling mempengaruhi
dalam membentuk perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang
dianggap penting. Salah satunya unsur lingkungan social adalah budaya.
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya mengaju pada nilai,
gagasan, artefak dan symbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu
untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota
masyarakat. Budaya bukan hanya yang bersifat abstrak, seperti nilai, pemikiran
dan kepercayaan, budaya bisa berbentuk objek material, rumah, pakaian,
kendaraan adalah contoh-contoh produk yang bisa dianggap sebagai budaya suatu
masyarakat. Undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi dan bahasa adalah
beberapa contoh lain dari budaya suatu masyarakat.
Dalam sudut pandang perilaku
konsumen, revelansi studi tentang budaya ada dua tahap yaitu :
·
Budaya suatu masyarakat selalu
berkembang/berubah. Perubahan ini membawa dampak pada perilaku anggota
masyarakat tersebut dan akan membawa pengaruh pada perilaku mereka sebagai
konsumen.
·
Untuk produk-produk yang sudah
menjangkau multinasional, masalah perbedaan budaya pada setiap negara harus
dipahami dengan seksama agar komunikasin dan pemasaran produk dapat diadaptasi
sesuai budaya setempat.
b. Pengaruh
Kelas Sosial dan Status
Didalam kehidupan
bermasyarakat, kita bisa melihat perbedaan-perbedaan kehidupan disekitar kita.
Kita dapat mengamati antara orang yang berkedudukan tinggi dan ada pula orang
yang berkehidupan biasa dan yang miskin. Tidak hanya itu yang dapat kita amati
akan tetapi dari perbedaan agama, suku,ras dll juga dapat membedakan satu
dengan yang lain. Itu juga bisa diartikan dengan berdasarkan kelas sosial atau
golongan sosial masing-masing masyarakat.
Disini yang
dimaksud dengan kelas sosial adalah
pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda,
sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama
dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah” dalam kata lain dimana antara yang kaya dan miskin. Adapun menurut
Barger adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi.
Sedangkan
yang dimaksud dengan status sosial adalah posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat berkaitan dengan
hak dan kewajibannya. Adapun menurut Ralph Linton
adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya. Jadi orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang
yang status sosialnya rendah.
·
Pembangian kelas sosial terbagi 3:
1.
Berdasarkan status ekonomi
Menurut Aristoteles kelas sosial dibagi
menjadi :
§ Golongan
sangat kaya
§ Golongan kaya
§ Golongan
miskin
Menurut Karl Mark kelas sosial dibagi menjadi :
§ Golongan
kapitalis
§ Golongan
menengah
§ Golongan
proletar
2.
Berdasarkan status sosial adalah
adanya perbedaan pada penghormatan dan status mereka. Misalnya kasta pada
masyarakat Bali. Marga pada masyarakat Batak dll.
3.
Berdasarkan status politik adalah
perbedaan karena wewenang dan kekuasaan yaitu:
§ Eksekutif
§ Legislative
§ Yudikatif
·
Cara memperoleh status
Disini ada 3
cara untuk memperoleh status diantaranya:
1.
ascribed status : diberikan sejak lahir (jenis
kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan).
2.
achived status : diperoleh karena usaha
(gelar sarjana, dokter, pendidikan dll).
3.
assigned status : diperoleh karena penghargaan
(penghargaan Kalpataru).
·
Akibat adanya status sosial dan kelas social.
Karena disini terjadi perbedaan pada status sosial
masing-masing masyarakat maka timbulah konflik diantara mereka. Konflik-konflik
tersebut dapat digolongkan menjadi :
1.
Konflik yang bersifat individu
Terjadi pada batin diri sendiri. Ini tejadi untuk
menentukn pilihan, misalnya apakah dia ingin menjadi ibu rumah tangga atau
memutuskan untuk menjadi wanita karir.
2.
Konflik yang bersifat antar individu.
Terjadi antara individu satu dengan yang lain.
Misalnya, konflik yang terjadi dalam rumah tangga dalam hal perebutan warisan.
3.
Konflik yang bersifat antar kelompok
Terjadi antara kelompok satu dengan
yang lain.Pengaruh dari adanya kelas sosial terlihat dari pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, baik kebutuhan primer, sekunder ataupun tersier. Untuk masyarakat
dengan kelas sosial yang tinggi maka mereka akan membeli kebutuhannya dengan
harga yang cukup mahal dibandingkan dengan masyarakat yang berkelas menengah
dan rendah.
Jadi setiap individu dalam
masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan
atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status
sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang
dalam kelompok masyarakatnya.
c. Pengaruh
Individu
Dalam perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah
satunya adalah individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu
yang lain dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada
kalanya seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dipengaruhi
oleh individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, pengaruh individu sangat
menentukan dalam perilaku konsumsi. Konsumen yang selektif akan aktif
melibatkan diri mereka dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Hal ini
dapat menghindari resiko yang dapat ditimbulkan oleh produk. Jika tingkat
keterlibatan tinggi secara pribadi maka konsumen tersebut sebagai pemimpin
opini.
Suatu perilaku konsumen pun tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal
yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang
empengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa
artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain.
Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group
menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting
dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan
orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan
norma dalam sebuah kelompok social.
Perbedaan dan pengaruh individu merupakan faktor internal yang menggerakkan
dan mempengaruhi perilaku. Setiap individu memiliki kepribadian berbeda dan
tidak ada manusia yang diciptakan sama, sehingga di dalam perilaku konsumsi
individu memiliki pilihan yang berbeda pula. Ada lima hal yang menyebabkan
konsumen berbeda : (1) Sumberdaya konsumen, (2) Motivasi dan keterlibatan, (3)
Pengetahuan, (4) Sikap dan (5) Kepribadian, gaya hidup dan demografi.
Sumberdaya konsumen terdiri dari uang,
waktu dan perhatian (penerimaan dan kemampuan mengolah informasi). Ketiga
sumberdaya konsumen tersebut dapat mempengaruhi situasi pengambilan keputusan
pembelian konsumen. Namun tidak semua konsumen memiliki ketiga sumberdaya
diatas,sehingga konsumen harus cermat mengalokasikan sumberdaya yang
dimilikinya.
Motivasi perilaku diarahkan pada tujuan yang
diberi energi dan diaktifkan (adanya suatu dorongan). Kebutuhan-kebutuhan yang
ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat
tertentu. Kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah
mencapai tingkat tertentu.
Pengetahuan merupakan hasil belajar sebagai
informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan menjelaskan perubahan
dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan
seseorang dihasilkan melalui proses yang saling mempengaruhi dari dorongan,
stimuli, petunjuk, tanggapan dan penguatan.
Sikap merupakan hasil dari pencarian dan
evaluasi informasi yang luas atas berbagai kemungkinan yang membentuk suatu
sikap terhadap alternatifalternatif yang dipertimbangkan. Sikap sebagai suatu
evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan
dan tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif
yang diberikan. Sikap dikonseptualisasikan sebagai perasaan positif atau
negatif terhadap merek dan dipandang sebagai hasil penilaian merek bersama
dengan kriteria atau atribut evaluasi yang penting.
Kepribadian, gaya hidup dan demografi merupakan variabel penting yang berhubungan dengan keputusan pembelian.
Konsumen akan mengkonsumsi produk dengan citra yang sesuai dengan kepribadian,
gaya hidup (cara konsumen menghabiskan uang). Demografi memberikan keterangan
mengenai sifat dan komposisi pasar.
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.
Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam
siklus hidup psikologis. Orang- orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau
transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan
mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha
mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas
rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari
pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya),
tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang)
Oleh karena itu, Perilaku konsumsi kita adalah fungsi dari siapa kita
sebagai individu. Pikiran, perasaan, sikap, dan pola perilaku menentukan apa
yang kita beli, ketika kita membelinya, dan bagaimana kita menggunakannya.
Faktor internal memiliki dampak besar pada perilaku konsumen, dan tugas pemasar
adalah untuk mencari tahu apa kebutuhan dan keinginan konsumen memiliki, dan
apa yang memotivasi konsumen untuk membeli.
d. Pengaruh
Keluarga dan Rumah Tangga
Faktor
terpenting dalam keputusan pembelian suatu barang adalah keluarga dan rumah
tangga, karena keluarga dan rumah tangga mempunyai peran yang sangat andil
dalam mempengaruhi individu atau anggota keluarganya, mengapa dikatakan
demikian?, karena keluarga dijadikan patokan dari konsumen sebagai pembeli
suatu produk. Akan tetapi pembeli dalam keluarga tersebut tidak langsung
membeli produk, dikarenakan beberapa hal, yaitu:
·
Adanya Motivasi
Konsumen akan membeli
barang tersebut jika konsumen tersebut termotivasi untuk membelinya, begitu
juga sebaliknya jika konsumen tidak termotivasi untuk membeli barang tersebut
maka konsumen tidak membeli barang tersebut.
·
Adanya Daya Beli
Jika konsumen telah
terpengaruh oleh keluarga, teman, rumah tangga, atau lingkungan sekitar akan
sia-sia jika konsumen tersebut tidak memiliki daya beli untuk membeli barang
atau produk tersebut, konsumen hanya bisa berangan-angan dan hanya memiliki
keinginan untuk memiliki barang tersebut.
Perbedaan Rumah tangga dan Keluarga
·
Rumah tangga
: Hanya mencangkup 1 keluarga saja, yang terdiri dari ayah, ibu,
anak-anak
·
Keluarga: cangkupannya lebih luas, terdiri dari
beberapa keluarga, seperti om, tante, sepupu, mertua, dan lain-lain.
Keluarga
memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah
tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga.
Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling
memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi
pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan,
kehadiran anak, dan ststus pekerjaan. Dengan adanya anak maka konsumsi rumah
tangga akan bertambah, yaitu konsumsi pakaian anak, susu untuk anak-anak, buku
untuk sekolah anak dan lain-lain. Maka dari itu rumah tangga dan keluarga dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk
Seorang anak
yang biasanya berperan sebagai pengguna akhir dari produk yang dibeli dapat
memberi pengaruh yang tidak kecil pada pengambilan keputusan pembelian suatu
barang dalam keluarganya. Biasanya anak mencoba memberi pengaruh pada orang tuanya
untuk membeli.Walaupun anak tidak mendominasi pengambilan keputusan beli,
mereka mempunyai potensi yang besar untuk membentuk aliansi baik dengan ayahnya
maupun dengan ibunya dalam membentuk mayoritas pengambilan keputusan beli. Anak
bisa berpengaruh pada setiap tahap proses membeli kecuali pada keputusan berapa
banyak uang yang akan dibelanjakan (Prasetijo dan Ihalauw, 2005;169).
Pendapat ini
dikuatkan oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh James F. Nelson yang
menjelaskan tentang anak-anak sebagai sumber informasi yang signifikan dalam
pengambilan keputusan keluarga. Sebagai sumber informasi anak-anak dapat
mempengaruhi keputusan pembelian keluarga dalam pengenalan kebutuhan, dan
memberikan informasi, tetapi tidak terlibat dalam keputusan informasi, tetapi
tidak terlibat dalam keputusan akhir. Nelson juga menemukan fakta bahwa faktor
pendapatan lebih berpengaruh dalam memperkirakan keterlibatan seorang anak
dalam sebuah keputusan (Nelson, 1979; 421)
Palan dan
Wilkes mengemukakan empat strategi yang digunakan oleh anak remaja untuk
mempengaruhi orang tua dalam pembelian barang, yaitu:
·
Tawar Menawar
·
Membuju
·
Emosional
·
Permintaan
e. Pengaruh Situasi
Situasi
merupakan perilaku konsumen di suatu lingkungan untuk tujuan tertentu, situasi
konsumen bisa berlangsung sangat singkat ( misal membeli koran saat menunggu di
lampu lalu lintas), lebih lama (berbelanja di swalayan , 10-15 menit), atau
sangat lama (mencari dan membeli kendaraan bekas, 1-7 hari).Engel, Blackwell, dan Miniard (1995)
mengemukakan bahwa pengaruh situasi adalah pengaruh yang muncul dari
faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak
tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek(produk atau merek)
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Situasi konsumen terdiri dari 3 faktor yaitu tempat dan waktu, penjelasan mengapa perilaku tersebut terjadi, dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Situasi konsumen terdiri dari 3 faktor yaitu tempat dan waktu, penjelasan mengapa perilaku tersebut terjadi, dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.
Situasi sangat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau barang. Terjadinya pembelian
yang tidak direncanakan sering dilakukan oleh siapa saja terutama pada waktu
berbelanja. Sekarang ini banyak sekali toko-toko, pengecer, supermarket, mall
dan lain-lain bermunculan menawarkan barang kebutuhan kepada konsumen.
Tingginya tingkat persaingan di antara supermarket, toko, pengecer, mall dan
lain-lain menuntut setiap penjual berusaha menawarkan berbagai rangsangan yang
mampu menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Pengaruh situasi konsumen adalah faktor personal dan lingkungan yang terdapat pada saat aktifitas konsumen,sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti berikut:
Pengaruh situasi konsumen adalah faktor personal dan lingkungan yang terdapat pada saat aktifitas konsumen,sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti berikut:
·
Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktifitas
konsumen terjadi
·
Mempengaruhi tindakan konsumen sperti prilaku
pembelian
·
Tidak
termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang
Jenis-jenis situasi konsumen adalah sebagai
berikut:
·
Situasi
Konsumsi adalah suatu lingkungan disaat konsumen memperoleh informasi atau
melakukan komunikasi
§ Komunikasi
Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
§ Komunikasi
non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah,poster, billboard,
brosur, leaflet dsb
§ Informasi
diperoleh langsung dari toko melalui promos penjualan, pengumuman di rak dan di
depan toko.
·
SituasiPembelian.
·
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau keadaan
yang dialami ataupun yang dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa.
Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian Contoh: ketika konsumen berada di
bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Cola berapa saja harganya
ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Cola di swalayan dan mendapatkan
harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga.
Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Cola dan mencari di tempat lain.
Situasi pembelian dalam sebuah toko eceran akan
memiliki karakteristik situasi konsumen
:
§ Lingkungan
fisik toko eceran, terdiri dari lingkungan informasi(ketersediaan informasi,
format informasi, bentuk informasi) dan lingkungan toko (lokasi,layout, musik,
warna, display barang, dan kesesakan)
§ Lingkungan
sosial toko : interaksi konsumen dengan konsumen lainnya dan interaksi konsumen
dengan pramuniaga atau tenaga penjualan.
§ Waktu,
terdiri dari waktu sebagai variabel situasi, waktu sebagai sebuah produk
Contoh Kasus :
Seperti halnya
dalam kasus seorang remaja yang mengoleksi barang-barang yang berbau Kpop. Ia
merelakan uang sakunya hanya untuk belanja barang-barang Kpop contohnya dalam
artikel atau blog dari Mahlil Khumairah yang bertulisnya besarnya pengaruh
seseoramg terhadap Kpop dan semua hal tentang Kpop dari lingkungan dan pengaruh
dar situasi yang dia diami yaitu lingkungan orang-orang yang menyukai Kpop.
Sumber-sumber