Tulisan 2
Proses
Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
§
Model-model Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler ( 2000 : 168 ) terdapat 5 peran yang
dapat dimainkan setiap individi di dalam keputusan pembelian, yaitu:
·
Pencetus,
yaitu seorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk dan
jasa.
·
Pemberi
pengaruh, yaitu seorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi
keputusan.
·
Pengambil
keputusan, yaitu seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan
pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimanakah
membeli.
·
Pembeli,
yaitu orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
·
Pemakai,
yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau mengunakan produk atau jasa yang
bersangkutan.
Menurut Kotler (2000 : 171) terdapat lima tahapan bagi
konsumen dalam membuat keputusan pembelian yaitu :
ü
Pengenalan
Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya
dengan keadaan yang dinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat berasal dari
rangsangan internal atau eksternal.
ü
Pencari
Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin
akan mencari informasi lebih lanjut. Sumber informasi konsumen digolongkan ke
dalam empat kelompok yaitu:
a.
Sumber
pribadi: Keluarga. teman, tetangga, kenalan
b.
Sumber
komersial: Iklan, wiranaga, penyalur, kemasan. Pajangan
c.
Sumber
publik: Media massa, organisasi konsumen
d.
Sumber
pengalaman: Penanganan, Pengkajian dan Pemakaian produk
e.
Sumber‐sumber ini
memberikan pengaruh yang relatif berbeda‐beda sesuai dengan.jenis produk dan
karakteristik pembeli.
ü
Evaluasi
Alternatif
Konsumen membentuk penilaian atas produk terutama
berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar untuk memahami proses
evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap
produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan
manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen memiliki sikap yang
berbeda dalam memandang atribut‐atribut yang dianggap relevan dan penting.
ü
Keputusan
Pembelian
Setelah mengadakan penilaian terhadap merek‐merek yang
ada, maka selanjutnya konsumen akan membentuk suatu niat untuk membeii, namun
terdapat dua faktor yang berbeda diantara niat pembelian dengan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang, tergantung atas pendirian
orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen
untuk menuruti keinginan orang lain. Sedangkan faktor kedua adalah faktor
situasi yang tidak diantisipasi. Faktor ini dapat muncul clan mengubah niat
pembelian. Dalam menjalankan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub‐keputusan
yaitu keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.
ü
Perilaku
Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, akan mengalami tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. .Jika produk lebih rendah daripada harapan
pembeli, maka pembeli akan kecewa. Jika kinerja produk sesuai harapan pembeli,
maka pembeli akan, merasa puas. Hal ini akan membedakan apakah pembeli akan
membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal‐hal yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut pada orang lain.
Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dengan produk yang dibeli akan
mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Apabila konsumen puas, maka akan
memperlihatkan peluang, pembeli yang lebih tinggi. Namun jika tidak puas
konsumen kemungkinan akan melakukan salah satu tindakan seperti meninggalkan
produk, mengembalikan produk, mencari informasi lebih lanjut untuk mempertegas
nilai guna produk tersebut, menyampaikan keluhan pada perusahaan atau
mendatangi ahli hukum.
Ø Model Perilaku Pengambilan keputusan
1. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi
klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan
keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan
maksimum
2. Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon
dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup
keuntungan yang memuaskan
3. Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana
perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil
keputusan
4. Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model
ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan
keputusan
5. Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills
menekankan pada sifat kompetitif
6. Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen
dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan
diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
Ø Model Preskriptif dan Deskriptif:
1. Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok
seharusnya mengambil keputusan
2.
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu. Model
preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi. Disamping model-model diatas (model
linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota
mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju
kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
§
Tipe-tipe Proses Keputusan
Tipe Pengambilan keputusan (
Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk
mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
a. Keputusan terprogram/keputusan
terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah.
Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
b. Keputusan setengah terprogram /
setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/
Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
c. Keputusan tidak terprogram/ tidak
terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah
tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
§
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
ü
Trial &
error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah
tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan
belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh
dilakukan. Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan,
dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres
sampai berhasil panasnya turun, dll
ü
Intuisi :
penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian
dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai
dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan
keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan
yang dimiliki.
ü
Nursing
process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang
sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk
mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
ü
Scientifik
methode/Research Process : Proses riset/ penelitian merupakan suatu
penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika,
dengan pendekatan yang sistematis
§
Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman
akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu :
·
Untuk
merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan
saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
·
Perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik.
publik.
·
Pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide diantara konsumen
Dengan
memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan
ide dengan lebih cepat dan efektif. Terdapat tiga pendekatan utama dalam
meneliti perilaku konsumen.
·
Pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal
yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus
group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen
dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
·
Pendekatan
tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan
keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji
coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses
informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap
perilaku konsumen.
·
Sains
marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika
untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku
konsumen.
Memilih
Sumber‐sumber Pembelian
Terbagi atas
Sumber pembelian intern dan sumber pembelian ekstern seperti berikut.
a.
Sumber‐Sumber
Pembelian Intern :
ü
Motivasi
Merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari
cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik,
kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa
lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan‐kebutuhan
lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis
tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan
diterima. Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan
kebutuhan‐kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan‐kebutuhan
keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan‐kebutuhan
sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya
kebutuhan‐kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke
kebutuhan‐kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
ü
Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sewaktu
orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Melalui perbuatan dan
belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan
deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap,
menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan‐perasaan
emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu
terhadap beberapa obyek atau gagasan.
ü
Kepribadian
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti
umur, tahapan daur hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian
dan konsep diri pembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus
hidup keluarga.Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa ang dibelinya.Situasi
ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.
b.
Sumber‐sumber
Pembelian ekstern
ü
Kebudayaan
budaya adalah salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku
konsumen. Contohnya saja seorang konsumen yang sudah sangat cinta dengan
kebudayaan bangsanya,sehingga ia selalu menggunakan prodak dalam negeri dan
tidak mau menggunakan prodak luar.memang tidak semua konsumen seperti itu,masih
terdapat konsumen‐konsumen yang tidak mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh di dalam
dirinya, sehingga ia masih dengan mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing,dan
menggunakan produk‐produk dari luar.
ü
Kelompok Sosial dan Referensi
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan
lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli.
Faktor
Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu :
§
Kelompok
acuan : semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku
seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen
dapat membuat keputusan konsumsi.
§
Keluarga
sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh
secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari‐hari. Peran
: meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau
merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
ü
Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan
situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya‐keluarga,
klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Para anggota keluarga dapat
mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua
maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber
orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan.
Sumber-sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar