·
Pengertian
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran
untuk manari kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan
fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran
induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara
semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara
empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran
induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum,
teori atau kaedah yang berlaku umum.
·
Jenis-jenis Penalaran Induktif
Ada 3 jenis penalaran induktif :
1. Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan
peristiwa – peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum.
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian
besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan
rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta,
contoh, data statistik, dan lain-lain. Proses penalaran ini bertolak dari
sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat umum
menuju kesimpulan umum yang mengikat umum yang mengikat seluruh fenomena
sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
§ Contoh generalisasi :
Pemakaian bahasa Indonesia diseluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikata
seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan
mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan
oleh bahasa daerah. Diungkapkan persurat kabaran, radio, dan TV pemakaian
bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka
kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia
yang terjaga baik. Fakta – fakta diatas menunjukan bahwa pengajaran bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan.
§ Macam – macam generalisasi :
ü Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini
memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja
yang belum diselidiki.
ü Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian
fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang
belum diselidiki.
Penalaran generalisasi bertolak dari satu
atau sejumlah fakta (fenomena atau peristiwa) khusus yang mempunyai kemiripan
untuk membuat sebuah kesimpulan. Sejumlah peristiwa khusus dibuat dalam bentuk
kalimat, kemudian pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi
generalisasi dari peristiwa. Peristiwa khusus yang disebutkan pada bagian awal.
·
Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak
persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan
dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara
membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya. Dalam berfikir Analogis, kita meletakan
suatu hubungan baru berdasarkan hubungan-hubungan baru itu. Dan kita juga dapat
menarik kesimpulan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada
persamaan pula dalam bidang yang lain. Pada pembentukan kesimpulan dengan jalan
analogi, jalan pikiran kita didasarkan atas persamaan suatu keadaan yang khusus
lainnya. Karena pada dasarnya hanya membandingkan persamaan – persamaan
dankemudian dicari hubungannya. Maka sering kesimpulan yang diambil tidak
logis.
Dari penjabaran diatas, dapat dikatakan
bahwa penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau
kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkana dari
dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya
itu ditarik suatu kesimpulan.
Contoh
Analogi:
Kita
banyak tertarik dengan planel mars, karena banyak persamaannya dengan bumi
kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai
atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan
oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya
musim seperti bumi. Jika bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup
diplanet Mars.
·
Hubungan
akibat sebab
Hubungan akibat sebab merupakan suatu
proses berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai
akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan
akibat tadi.
Contoh :
Masalah
pengangguran merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah,
seperti beberapa waktu lalu diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana
ribuan pencari kerja hars berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan
pekerjaan. Menurut laporan media cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat
ini banyak perusahaan menufaktor yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK.
Selain itu minimnya kahlian atau rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab
banyaknya pengangguran diibukota
Sumber
Ahmadi, H.Abu . 1998 . psikologi Umum . jakarta : PT Rineka Cipta
Ahmadi, H.Abu . 1998 . psikologi Umum . jakarta : PT Rineka Cipta
Ambarwati, Sri Bahasa Indonesia untuk SMA /
MA kelas X semester genap. Klaten , Jawa Tenga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar