Sebentar lagi pemilihan Presiden Indonesia? Milih
siapa? Mbuh aku ra ngerti. Memilih pemimpin juga dari tahun ke tahun Indonesia
masih gini-gini ajah. Yang masih banyak korupsilah, kemiskinan, penggangguran,
kebodohan dll. Malu rasanya, tapi apa daya ya bengini ini negeri gue.
Indonesia kebanyakan orangnya gengsi, sebelah punya
mobil licin dikit iri, punya motor licin dikit iri, punya istri licin dikit iri
*hehehehe*. Gengsi kalo ga punya mobil, gengsi ga punya barang mewah, ya kalo
dirimu kaya sih gak apa-apa. Kalo gak?? Hayoo, duit rakyat yang dipake, udah
capek-capek bayar uang pajak dimakan sama dirimu, kasihan kan rakyat kecil.
Katanya buat Negara tapi kok masuk kantong dirimu. *ckkckckck*.
Ya memang sifat orang beda-beda, adanya yang begitu
ada juga yang enggak. Kadang yang enggak, jadi iya gara-gara mau juga. Banyak
yang pengen jadi wakil rakyat. Artis, penyanyi, bahkan tukang sol sepatu. Punya
bekal apa toh mas mba’e. Wong yang punya bekal ajah kadang-kadang jadi ga
bener. Ini malah mau mencalonkan diri *ckckck*. Terkadang hanya ingin coba-coba
merasakan jadi orang yang seperti itu kayak gimana. Padahal buat gue enak-enak
enggak. Artinya yang tadinya orang biasa ajah terus jadi kaya nanti jatuhnya
malah kaget. Yang tadinya ga pernah ada rasa gengsi karena dia kaya jadi ikut-ikutan, grup sosialita lah,
grup arisan yang ber M M lah. Nanti kalo ga kuat kan jadi miskin lagi toh, nah
ini yang akhirnya jadi korupsi.
Jadi orang kayak itu sebenarnya gak ada temennya, itu
kata dosen saya. Gimana enggak, mereka Cuma mau bertemen sama kita, kalo kita
ada uangnya ajah, kalo kita selalu ikut dalam urusan hal-hal mereka, nanti kalo
udah melarat dikit ditinggalin. Orang kaya hidupnya dari perumahan
sendiri-sendiri, kalo ada apa-apa juga tetangga ga ada tahu, padahal ada yang
pernah bilang saudara dekat itu ya tetangga kita, siapa yang mau nolong kita
kalo bukan tetangga. Hidupnya bergengsi-gengsi.
Bisnis itu kejam, itu kata temen gue. Lengah sedikit
bisa diambil oleh orang lain. Makanya ga jarang banyak orang yang saingan dalam
berbisnis, sampe ga inget kalo itu bisnis sama saudara sendiri. Kadang
saingannya kurang bagus. Sampe bisa ngancurin perusahaan orang, bahkan orangnya
dihancurin juga *ckckckck*.
Tapi menurut gue, yang salah juga bukan pemimpinnya
aja, tapi dari masyarakatnya. Kenapa? Mereka yang ga mau dipimpin sama
pemimpin, mereka ingin pemimpin yang bla bla bla bla, ingin rakyat Indonesia
mendapatkan bla bla bla bla. Padahal mereka sendiri yang salah. Udah tahu
Jakarta sempit, masih aja orang tiap tahun datang ke Jakarta buat ngadu nasip,
ngadu ayam ajah ga boleh apalagi ngadu nasip coba *ckckckck*.
Kan banyak contohnya yang mereka ke Jakarta malah
hidupnya jadi makin susah, tapi tetap ajah diikutin. Terkadang pemikiran mereka
yang buat gue juga bingung.
Waktu banjir mereka menyalahkan pemimpin mereka,
padahal dia sendiri yang salah. Harusnya buang sampah pada tempatnya bukan di
sungai. Kan jadi mampet. Salah siapa coba?? Tapi kalo disalahkan mereka bilang
penataan kotanya juga kurang bagus, untuk penyerapan airnya ga ada. Nah untuk
penataan kota mah salah masyarakat, udah dipindahnin ketempat yang lebih layak
mereka malah meronta-ronta ga mau dipindahin dengan alasan udah nyaman tinggal
disana.Karena mereka yang berjualan lebih laku jika jualan dipinggir jalan.
Padahal pemimpin mereka udah bikin tempat yang layak. Untuk masalah usaha pasti
nanti ada jalannya. Untuk masalah penyerapan airnya kira-kira salah siapa??
Menurut gue salah orang yang banyak duit, mereka yang banyak uang membeli lahan
untuk dijadikan mall. Tapi kalo untuk dijadikan penataan kota atau penghijauan
kota kayaknya susah banget. Mereka bilang kalo dijadikan penghijauan koata
tidak menghasilkan uang atau tidak balik modal. Padahal nantinya juga buat anak
cucu dirimu. Tapi ya itu terserah dia, mereka yang punya uang mereka yang
berkuasa. Begitu kira-kira..
Indonesia kurang tegas dalam hukum, orang yang punya
uang bersalah atas korupsi hanya didenda beberapa, dan penjara yang ia tempatin
layaknya hotel, nenek yang nyolong pisang dengan alasan kelaparan, dihukum
seumur hidup. Lucu banget ya.
Indonesia masih anak kecil, kenapa? Kebiasaannya masih
menyuap dan disuap. Salah dalam lalu lintas, tinggal minta damai sama pak
polisi. Gak bisa masuk SMA bagus tinggal lewat jalur belakang dengan harga yang
fantastis, pantesan masih banyak tawuran. Gak bisa masuk universitas tinggal
lewat jalur belakang dengan harga yang fantastis. Pantesan sekarang banyak
malpraktek dokter-dokter, wong masuk ke universitasnya ajah menyuap *ckckck*.
Kasihan.
Sudahlah Indonesia memang penuh warna, tapi dibalik
itu semua masih banyak kok yang ramah, baik dan sopan. Itu semua kan karena
didikan dari rumah masing-masing. Yah, walau terkadang gue tuh pingin banget
hidup di negeri orang yang keliatannya makmur, tapi apa daya duit tak
mencukupi. Yah ikutin kata pepatah ajah “rumput tetangga terkadang terlihat
lebih segar, Istri tetangga terkadang terlihat lebih segar(eehhhhh)”... Siapa
tahu nanti gue bisa memperbaiki Indonesia, jadi lebih baik dan terbaik. Biar
warga Indonesia tidak iri terhadap Negara lain termasuk pemikiran gue hehehe. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar